Beriringan kami
meninggalkan rumah Keong menuju Buperta Cibubur untuk melihat lokasi Jalan
Santai. Di depan gerbang Buperta kami berhenti sejenak menunggu mobil yang
belum datang, setelah lengkap, Idom Suridom memberi aba-aba maju jalan.
Satu persatu
mobil memasuki gerbang, kini giliran mobilku, aku menyebutkan kata sandi, “Bang
***”, sang penjaga tersenyum, tangannya memberi pertanda silahkan masuk. Hore!
Aku masuk Buperta nggak bayar.
Setelah memakir
mobil kami, anak Expa, berkumpul di bawah pohon rindang untuk mendapatkan
pengarahan singkat dari Keong Sukeong lengkap dengan lawakannya. Jujur aja
lawakannya dari dulu itu-itu aja tapi kok kita ketawa juga!.
Seorang emak-emak
datang menghampiri, “Men, badan elo tambah gemuk aja!”. Sapaan yang bertolak
belakang dengan Dita, “Men, elo agak kurusan”. Belakangan aku tahu emak-emak
tadi bernama Djuwita yang punya Buperta.
Selepas survey
dan shalat dzuhur berjamah, kami berfoto bersama. Anak Expa sudah siap di bawah
pohon, sementara anak IA di pinggir danau.
Djuwita
berinisiatif, “Gue udah bilang fotonya bagusan disini, eh orang-orang masih
disana juga. Elo-elo disini aja biar gue yang panggil mereka kesini”.
Akhirnya kami
berfoto bersama di tempat pilihan Djuwita.
“Pake topang dagu dong!”, ajakku.
Kamipun ber-photo
session dengan gaya “melamun mikirin utang”.
No comments:
Post a Comment